PENGAJIAN ORANG TUA “Beautiful Surender”

Berita , Oct 26 2023

SMPIT Modern Balikpapan Islamic School mengadakan pengajian untuk orang tua murid dengan tema “Beautiful Surender” ; La Tahzan Innallaha Ma’ana yang diisi langsung oleh Yanda Irfan sebagai salah satu guru dari SMPIT Modern BIS. 

Seperti acara pengajian sebelumnya, yang bertugas menjadi MC dan tasmi adalah siswa, di mana kali ini giliran kak Nayla dari kelas 8C-Hafshah dan kak Khansa dari kelas 8D-Salamah yang menjadi MC, serta kak Shabrina dari kelas 9B-Habibah sebagai petugas tasmi’. Membawakan surah Al- Insan ayat 1 – 5, kak Shabrina melafalkan hafalannya dengan lancar. 

Sebelum materi pengajian, peserta memunajatkan doa, yang kali ini dipimpin oleh Yanda Mujiono. Selanjutnya materi pengajian yang dibawakan oleh Yanda Irfan Akbar Rahmatullah, guru SMPIT BIS sekaligus da’i di wilayah kota Balikpapan. 

Pada pengajian  ini, yanda Irfan membawakan materi dengan tema, “Beautiful Surrender” yang berisi tentang indahnya berserah diri. Diawali dengan menceritakan kisah Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wassalam yang sangat merindukan umat islam, beliau memberikan sebuah pertanyaan yang cukup membuat orang tua murid yang hadir berpikir dan meneteskan air mata, yaitu “apakah kita sebagai umatnya mampu menemui Rasullullah kelak diakhirat nanti?”. Dilanjutkan dengan bersholawat bersama sebagai pembuka materi beliau, dengan suasana yang makin haru sekaligus menjadi sebuah renungan.

Dari materi yang disampaikan, beliau mengingatkan mengenai bagaimana kondisi hati kita pada saat itu, apakah sedang marah, cemas, sedih dan lain-lain. Kondisi emosi kita sangat berpengaruh dengan cara mendidik anak di rumah. Beliau juga membahas tentang fatherless yang sering banyak ditemui di dalam sebuah keluarga. Banyak ayah yang lupa perannya sebagai seorang ayah di dalam rumah. Dengan mengambil contoh baik dari keluarga Lukman Al Hakim yang tertuang didalam Al-quran, beliau mengingatkan bahwaorangtua memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelajaran kepada sang anak tentang tidak menyekutukan Allah, berbakti kepada kedua orang tua, mengikuti segala perintah orang tua kecuali yang bertentangan dengan nilai islam, memerintahkan anak agar sholat dan mengerjakan amar makruf nahi munkar.

Seperti yang Allah sebutkan dalam firman-NYA :

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَا لُقْمَٰنَ ٱلْحِكْمَةَ أَنِ ٱشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَن يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِۦ ۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌوَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِ وَهُوَيَعِظُهُ يَابُنَيَّ لاَتُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ(13)

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kelaliman yang besar".

 

وَوَصَّيْنَاالإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَي وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْلِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ المَصِيْرُ(14)

Artinya : “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu” 

 

وَإِنْ جَا هَدَكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَالَيسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبهُممَافِي الدُّنيَامَعرُوفًاوَاتَّبِعْ سَبِيلَ مَن أَنَبَ إِلَيَّ مَرْجِعُكُم فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُم تَعْمَلُونَ(15)

Artinya : “Dan jika keduanya memaksa kamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka jangan lah engkau mematuhi keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembali kamu, maka Ku-beritakan kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”


 يَابُنَيَّ إِنَّهَاإِنْ تَكُ مِثقَالَ حَبَّةٍ مِن خَردَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَو فِي السَّمَوَاتِ أَو فِيَ الأَرْضِ يَأْتِ بِهَااللهُ إِنَّ اللهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ(16

 

Artinya : “Wahai anakku, sesungguhnya jika ada seberat biji sawi, dan berada dalam batukarang atau dilangit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya, Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.”

 

يَابُنَيَّ أَقِمِ الصَّلاَةَ وَأمُر بِالمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ المُنكَرِ وَاصبِر عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِن عَزمِ الأُمُورِ(17)

Artinya : “ Wahai anakku, laksanakanlah shalat dan perintahkanlah mengerjakan yang ma’ruf dan cegahlah dari kemunkaran dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal diutamakan.”

 

Dalam parenting islam, tugas orangtua begitu berat dan banyak. Di antaranya adalah bagaimana menjaga anak kita tetap berada dalam fitrohnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berserah atau berpasrah diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang akan menjadikan hati kita menjadi tenang, tidak ada kecemasan, tidak ada kekhawatiran, karena setiap ketakutan kita tentang keluarga dan anak kita, akan bisa kita atasi dengan memohon dan berdoa kepada Allah SWT, dan dilengkapi dengan ikhtiar dan upaya yang terbaik, serta, dengan kerjasama yang harmoni antara Ibu sebagai madrosah al ula dan Ayah sebagai kepala sekolahnya.

Semoga kita semua bisa menjalani kehidupan ini dengan baik dan sekaligus menjadikan keluarga kita menjadi sebuah keluarga yang dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Aamiin, Aamiin Ya Rabbal’alaamiin. Tak lupa, Yanda Irfan memberikan sebuah doa penutup sekaligus menjadi sebuah renungan tentang materi yang baru saja ia sampaikan.[]

(By: Annisa)